Setelah cukup lama tanpa ada kegiatan touring bersama, hari selasa yang lalu, tanpa aklamasi diputuskan untuk mengadakan touring dengan rute Jakarta – Pamengpeuk (Pantai Selatan Kabupaten garut). Touring direncanakan berangkat hari jumat malam tanggal 15 November 2013, dan kembali ke Jakarta hari Minggu tanggal 17 November 2013.
Sampai hari Kamis sudah tercatat ada 15 biker yang mendaftar ditambah 2 boncenger (duo ratu). Pada Jumat sore ternyata jumlah biker yang akan ikut hanya ada 9 orang ditambah kelompok penggembira di mobil ada 8 orang, sedangkan duo ratu yang biasanya setia selalu ikut tour, batal ikut karena salah satunya sakit. Jadi total peserta 17 orang, jumlah terendah selama kegiatan touring.
Selepas jam kantor, beberapa peserta yang rumahnya tidak terlalu jauh dari kantor, kembali dulu kerumah, untuk mengambil pakaian, tapi yang merasa rumahnya cukup jauh jaraknya dari kantor, sudah membawa pakaian dan biker gears sejak berangkat dari rumah. Sejak sore hari hujan turun cukup deras dan menjelang keberangkatan, walaupun tidak terlalu deras, hujan masih turun.
Jam 23:20 setelah persiapan yang cukup dan berdoa bersama, 8 orang biker mulai bergerak meninggalkan halaman kantor ditengah hujan yang masih turun. Biker terdiri dari pak Jois (sebagai Road Captain) diikuti pak Mulya dan pak Aries, 3 orang yang berumur hampir dikepala enam. Kemudian disusul oleh B.Sulis, Fathur, Asep dan disusul oleh Anton sebagai Safety Officer dan Zulkifli sebagai Sweeper. 1 orang biker kepala enam, pak Siswadi menunggu rombongan di perempatan Cibubur, jalan raya Bogor.
20 menit setelah para biker berangkat, mobil yang ditumpangi kelompok penggembira segera menyusul berangkat langsung menuju jalan TOL Cikampek-Cilenyi, dan rencana menunggu rombongan biker di Mesjid didaerah Nagrek, sebelum pertigaan menuju Garut.
Perjalanan rombongan biker dari kantor di kalimalang, menuju Pondok gede, selepas pasar pondok gede, terkena macet didepan asrama haji, dikarenakan ada kloter jamaah haji yang baru tiba, sehingga jalan dipenuhi mobil para penjemput jamaah haji. Setelah asrama haji, masuk pasar Hek, jalan raya Bogor. Mendekati Cibubur, rombongan memperlambat kendaraan, untuk melihat pak Siswadi yang termasuk biker tuwir kepala 6, yang langsung bergabung dengan rombongan.
Sabtu, Jam 00:20, sesuai rencana, rombongan stop didepan terminal Baranangsiang Bogor, dipinggir jalan menuju TOL Jagorawi. Hujan sudah berhenti, dan sebagian biker membuka jas hujannya. Istirahat sebentar sambil menikmati asap nikotin buat yang masih gemar meracuni diri dan juga ngemil donat yang dibawa oleh sweeper.
Jam 00:40 perjalan dilanjutkan menuju Ciawi, Cisarua, Puncak, jembatan Raja Mandala, kemudian berhenti sesuai rencana tepat jam 01:30 di SPBU Cipatat, untuk beristirahat dan refueling.
Jam 02:00, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Padalarang, Cimahi, Bandung, Cilenyi. Setelah Cilenyi, didaerah Rancaekek, jalan macet parah, karena ada pengecoran satu bidang jalan. Setelah lepas dari macet, karena sudah masuk waktu subuh, sebagian biker yang berada didepan, berhenti di Mesjid PLN di rancaekek, dan sebagian yang agak tercecer dibelakang, karena macet, tetap langsung menuju pemberhentian sesuai rencana di Nagrek. Sebagian rombongan yang menuju Nagrek, tiba di Mesjid yang berlokasi sebelum pertigaan Garut, jam 05:00. Tidak lama kemudian, biker yang berhenti di rancaekek serta penggembira di mobil, menyatu kembali di Mesjid ini. Sehabis Sholat Subuh, untuk melepas penat serta kantuk yang tertahan, beberapa biker coba untuk tidur, tapi umumnya tidak bisa tidur, karena selalu diajak ngobrol. Apalagi saat itu bertemu seorang biker yang sudah berumur, berboncengan dengan isterinya, dimana biker tersebut berangkat dari kota Serang untuk menuju Banjar. Dalam obrolan biker tersebut mengaku berusia 75 tahun (kelupaan namanya siapa), dan memiliki anak sebanyak 14 orang dari isteri pertama. Dalam perjalanan ini, dia bersama isteri keduanya yang masih berusia 28 tahun. Kontan para Trigana Bikers, menanyakan apa rahasianya hingga bisa kuat dan sehat begitu. Si bapak biker segera mengeluarkan rahasianya berupa sebuah botol plastic, bekas kemasan air mineral yang sudah berisikan air ramuannya. Dan botol tersebut diberikan kepada pak Jois sang Road captain yang memang sangat antusias dan berkepentingan sekali untuk bisa lebih perkasa. Menurut biker ohir nan gagah tersebut, minum ramuannya, maka semua rasa penat dan pegal bisa hilang seketika. Setelah dilanjutkan dengan obrolan ringan, bapak biker dan isterinya pamit duluan melanjutkan perjalanannya.
Jam 08:00, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Garut kemudian Cisurupan, jalan disini berkelok-kelok, badan jalan tidak terlalu lebar dengan tikungan sangat tajam dan jurang dipinggirnya. Jalan juga dikelilingi pemandangan yang sangat indah dengan diapit Gunung papandayan dan Gunung Cikurai, beberapa air terjun terlihat dikejauhan. Kondisi jalan pada umumnya cukup baik, walau pada beberapa ruas jalan, ada yang rusak, sehingga rombongan harus konsentrasi penuh. Jalan yang habis terguyur hujan deras, juga membuat kendala tersendiri untuk biker, karena licin. Beberapa biker sempat skidding, tapi masih bisa menguasai tunggangannya agar tidak terjatuh.
Jam 10:15 rombongan tiba di Pamengpeuk, Pantai Santolo, dan langsung menuju penginapan yang telah dipesan. Untuk makan siang segera dipesan di salah satu rumah makan, tentu saja menu utama adalah masakan laut. Mobil para penggembira terlambat tiba, dan baru datang menjelang jam 12, setelah menu makan siang terhidang. Setelah ditanya, bukan karena kesasar, tapi beberapa penggembira secara bergantian mengalami mabuk darat yang mengharuskan mobil berhenti beberapa kali untuk mencegah isi perut tumpah didalam mobil. Sebagian peserta langsung menyendok makan siangnya, yang terdiri dari 2 ekor ikan kakap putih dibakar dengan ukuran yang sangat besar, ditambah dua porsi sotong dimasak asam manis dan lalapan. Sebagian lagi, sholat Dzuhur dahulu, kemudian bergabung makan siang di bale-bale yang cukup luas. Aroma ikan bakar, suasana pantai dan angin laut membuat makanan terasa lebih nikmat, hingga tandas semua.
Jam 17:00 para penggembira bersiap untuk kembali ke Jakarta, karena beberapa diantaranya memiliki agenda sendiri untuk hari minggu. Rombongan juga setelah makan malam dengan tetap menu ikan ditambah udang, langsung beristirahat, agar besok pagi dapat segar kembali.
Minggu jam 05:30, rombongan sudah bersiap untuk kembali ke Jakarta. Jam 06:10 rombongan mulai bergerak meninggalkan Pantai Santolo-Pamengpeuk. Dengan rute sebaliknya sesuai rute berangkat. Selama perjalanan, semua lancar, bahkan perkiraan ketemu macet di rancaekek, ternyata lancar saja. Jam 11:10 rombongan sudah berhenti didaerah Cianjur untuk isi tangki kendaraan dan juga tangki bikernya.
Jam 13:30 perjalanan dilanjutkan dengan belok kearah Jonggol, karena menghindari melewati Puncak, yang dikhawatirkan akan padat seperti biasanya saat weekend. Menuju Jonggol, rombongan terguyur hujan deras. Juga ternyata jalan raya Jonggol banyak terdapat genangan tanah liat yang terjatuh dari setiap truk pengangkut tanah, yang begitu tersiram hujan, menjadikan badan jalan sangat licin. Juga banyak sisa longsoran tanah dari bukit dipinggir jalan yang terbawa aliran air hujan yang deras memenuhi badan jalan. Rombongan harus lebih berhati-hati melewati hambatan ini.
Memasuki Cilengsi, beberapa biker yang tempat tinggalnya di area Bekasi dan Cibubur, memisahkan diri dengan rombongan untuk lansung menuju rumah masing-masing. Hanya ada 3 biker yang tiba dikantor tepat jam 17:00. Jam 19:00 setelah berkomunikasi dan saling bertanya, semua biker diketahui telah tiba dirumahnya masing-masing dengan selamat. Alhamdulillah touring telah terlaksana dengan lancar tanpa ada kekurangan apapun.
Semoga semangat kebersamaan dalam touring tetap terpelihara dalam bekerja.